Menulis Latar Belakang Skripsi Tanpa Drama!

Menulis skripsi memang bukan perkara gampang, apalagi bagian latar belakang. Banyak mahasiswa hukum merasa kebingungan saat harus memulai. Mau mulai dari mana? Apa yang harus ditulis? Tak jarang, sudah duduk berjam-jam di depan laptop, tapi halaman tetap kosong.

Tenang, kamu tidak sendirian! Latar belakang memang sering jadi bagian yang paling bikin pusing, padahal ini adalah fondasi utama skripsimu. Kalau latar belakangnya jelas, proses menulis bab berikutnya akan jauh lebih lancar.

Jadi, bagaimana cara menyusun latar belakang skripsi hukum yang baik dan mudah dipahami? Yuk, simak langkah-langkahnya di bawah ini!

1. Mulai dari Masalah Nyata

Coba pikirkan, apa masalah hukum yang sering terjadi di masyarakat dan menarik untuk dikaji? Bisa berasal dari berita, putusan pengadilan, atau bahkan pengalaman pribadi. Jangan langsung membahas teori hukum di awal, tapi mulai dari sesuatu yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Contoh:
"Belakangan ini, marak terjadi kasus pencemaran nama baik di media sosial yang berujung pada laporan pidana. Banyak orang yang bingung, apakah benar semua pernyataan di media sosial bisa dipidana?"

Kalimat seperti ini lebih menarik dibanding langsung menuliskan aturan hukumnya sejak awal.

2. Tunjukkan Pentingnya Masalah Itu

Setelah menjelaskan masalah, langkah berikutnya adalah menjelaskan kenapa hal ini layak untuk diteliti. Misalnya, apakah ada banyak kasus serupa? Apakah ada perbedaan pendapat di antara para ahli hukum? Apakah ada celah dalam peraturan yang ada?

Contoh:
"Di satu sisi, kebebasan berpendapat dilindungi oleh undang-undang. Namun, di sisi lain, ada pasal-pasal yang bisa menjerat seseorang dengan tuduhan pencemaran nama baik. Hal ini sering menimbulkan kebingungan dan perdebatan hukum di masyarakat."

3. Masukkan Dasar Hukumnya

Setelah menjelaskan masalah dan kenapa itu penting, baru kita bisa memasukkan aturan hukum yang terkait. Tapi ingat, jangan langsung menuliskan pasal-pasal dengan bahasa yang terlalu kaku. Jelaskan dulu secara sederhana.

Contoh:
"Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) mengatur tentang pencemaran nama baik dalam Pasal 310 dan 311. Namun, sejak hadirnya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), banyak kasus serupa yang kini diproses dengan aturan baru. Hal ini menimbulkan banyak perbedaan dalam penerapannya."

4. Akhiri dengan Tujuan Penelitian

Terakhir, tutup latar belakang dengan menjelaskan tujuan penelitianmu. Ini seperti menjawab pertanyaan: “Jadi, apa yang ingin kamu cari tahu dalam skripsimu?”

Contoh:
"Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan hukum terhadap kasus pencemaran nama baik di media sosial. Dengan memahami lebih dalam, diharapkan ada gambaran yang lebih jelas mengenai batasan kebebasan berpendapat di dunia digital."

Latar belakang yang baik harus bisa menggambarkan masalah hukum dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Jangan langsung masuk ke teori, tapi mulai dari peristiwa nyata yang menarik. Setelah itu, jelaskan kenapa masalah itu penting, dasar hukumnya, lalu akhiri dengan tujuan penelitian.

Dengan mengikuti cara ini, kamu bisa membuat latar belakang skripsi hukum yang kuat dan menarik. Selamat menulis, dan semoga skripsimu lancar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dua Kunci Penting dalam Menyusun Latar Belakang Skripsi Hukum

Menulis latar belakang skripsi hukum adalah langkah pertama yang penting untuk menjelaskan alasan mengapa suatu topik perlu diteliti. Latar ...